A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa pranatal, yakni
sejak terjadinya pembuahan sel telur (ovum) wanita oleh sel sperma laki-laki
dan terbentuknya zigot . Dewasa ini para ahli psikologi perkembangan meyakini
bahwa kehidupan manusia berawal dari sel sperma laki-laki dan sel telur wanita
. Pada saat itu sel sperma laki-laki bergabung dengan sel telur wanita ( ovum )
dan menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi yang disebut zigot . Namun
dalam psikologi islam disebut nuthfah yaitu air mani .
Jauh
sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog Barat terhadap
perkembangan individu pada masa pranatal ini, psikolog Timur , terutama
psikolog Islam telah lebih dulu menempatkan masa pranatal ini sebagai periode
awal perkembangan individu . Beberapa
ayat al-Quran dan Hadis Nabi SAW yang menjadi landasan utama bagi
psikologi islam , telah memberikan sejumlah informasi tentang telah dimulainya
kehidupan manusia sejak janin berada dalam kandungan ibunya. Dalam sejulah ayat
al-Quran dan Hadis Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa
selama periode pranatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik
melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis .
Periode pranatal juga ditandai dengan lebih banyaknya terjadi
perkembangan dan pertumbuhan normal dibandingkan dengan periode-periode lain
dalam seluruh rentang kehidupan individu. Hal ini dapat dipahami, betapa 9
bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel yang sangat kecil menjadi
seorang bayi. Demikian juga, dikatakan bahwa pada peride paranatal terjadi
perkembangan cepat, karena dari sebuah sel yang berbentuk bulat berkembaglah
anggota-anggota tubuh, baik eksternal maupun internal, sehingga pada saat
kelahiran bayi dapat dikenali sebagai manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa prenatal ?
2. Apa saja tahap-tahap perkembangan masa prenatal ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
masa prenatal?
4. Apa saja urgensi dengan adanya masa prenatal bagi
perkembangan ?
C. Pembahasan
C. 1. Pengertian Masa Pranatal
Masa Pranatal adalah masa
konsepsi atau masa pertumbuhan , masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan.
Periode pranatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma
laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu . Masa ini pada
umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir.
Di lihat dari segi waktunya,
periode masa pranatal ini merupakan periode
perkembangan manusia paling singkat , tetapi justru disinilah terjadi
perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu . Karakteristik perkembangan
masa pada masa pranatal yaitu proses tahapan perkembangan dari mulai pembuahan
sel hingga pembentukan organ tubuh.
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW
juga Telah Diterangkan proses penciptaan Manusia:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا . رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Abdurrahman
Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata:
Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah
orang yang benar dan dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari,
kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian
menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya
seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk
menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau
bahagianya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara
kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan
syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia
melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya
di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara
dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya
ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam
syurga. [HR. Bukhari dan Muslim][1]
C. 2. Tahap-tahap
perkembangan masa pranatal
Pada umumnya para ahli
psikologi perkembangan membagi periode pranatal atas tiga tahap perkembangan ,
yaitu :
1.
Tahap Germinal (germinal stage)
Tahap germinal,
yang sering disebut juga periode zigot, ovum atau periode nuthfah yang secara
harfiah berarti setetes cairan.[2] Periode germinal ini
berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan , yakni sejak terjadinya
pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang
dinamakan “pembuahan” (fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung
dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu benuk sel baru yang
disebut zigot. Zigot ini kemudian membelah-belah menjadi sel-sel yang berbentuk
bulatan-bulatan kecil yang disebut blastokis. Setelah sekitar 3hari, blastokis
mengandung sekitar 60 sel.
Blastokis , yang berisikan cairan, dengan cepat
mengalami sejumlah perubahan penting. Blastokis ini juga dibedakan atas tiga
lampisan, yaitu lapimsan atas (ectoderm), lampisan tengah (mesoderm), dan
lampisan bawah (endoderm). Dari ectoderm berkembang rambut, gigi, dan kuku,
kulit ari, dan kelenjar-kelenjar kulit , panca indra, sistem saraf. Dari
mesoderm berkembang otot, tulang atau rangka, sistem pembuangan kotoran dan
sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Sementara itu endoderm
meliputi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah dan sistem
pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat, dan kantong amniotik juga
akan terbentuk dari sel-sel blastokis.
Setelah beberapa hari, kira-kira
seminngu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim. Blastokis yang
telah tertanam secara penuh di dinding rahim inilah disebut embrio.
2.
Tahap Embrio (embriyonic stage)
Tahap yang kedua dari periode pranatal disebut
tahap embrio, yang dalam psikologi islam disebut tahap alaqah, yang secara
harfiah berarti sesuatu yang menempel atau melekat pada rahim.[3] Tahap embrio ini dimulai
dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan, yang ditandai dengan
terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem
fisiologis. Tetapi, karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka
bagian-bagian tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa.
Namun, ia sudah dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Selama periode embrio ini,
pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu cephalocaudal dan proximodistal.
cephalocaudal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala,
kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke bagian ekor. Sedangkan
proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang
paling dekat dengan tengah badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari
tengah badan.
Di samping itu, dalam periode embrio
ini, terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan struktur anak,
yaitu kantong amniotik, plasenta, dan tali pusat. Periode embrio ini juga
ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Pada tahap ini
organ-organ seks juga mulai terbentuk serta otot da tulang rawan mulai
berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan
ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.
3.
Tahap Janin (fetus stage)
Periode ketiga dari perkembangan masa pranatal disebut
sebagai periode fetus atau janin, yang
dalam psikologi islam disebut periode mudhghah, yang secara harfiah berarti sepotong daging[4] yang telah di kunyah.
Periode ini dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir. Setelah sekitar 8 minggu
kehamilan, embrio berkembangan menjadi sel-sel tulang. Dalam hal ini embrio
memperoleh suatu nama baru yang disebut janin. Dalam periode ini, ciri-ciri
fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat.
Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan
itu genap berumur 4 bulan, yaitu ketika janin telah terbentuk sebagai manusia,
maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Selain itu, juga ditentukan hukum-hukum
perkembangannya, seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan tingkah laku.
Dengan ditiupkan ruh oleh Allah ke dalam jaini tersebut, maka pada bulan
keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakan-gerakan janinnya. Pada saat ini
ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat.
C.3 Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan masa pranatal
a) Kesehatan Ibu
Penyakit
yang diderita oleh ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa pranatal.
Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis seperti, kencing manis, TBC, penyakit
kelamin, dan sebagainya. Itu dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi yang cacat.
Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai
dengan gangguan-gangguan kesehatan pada ibu, seperti influensa, gondok, cacar,
dapat merusak perkembangan janin.
b) Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup berpengaruh
terhadap perkembangan masa pranatal adalah gizi ibu. Hal ini terjadi karena
janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh
melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus
mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga
kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat.
c) Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu
Bahan-bahan
kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran
darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan
kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada
sistem kimiawi dalam tubuh janin yang disebut metabolite. Bahan-bahan kimia
juga dapat mempengaruhi lingkungan di dalam rahim ibu yang secara tidak
langsung juga mempengaruhi janin.
d) Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosinal ibu selam kehamilan juga
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa pranatal. Hal ini
terjadi karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres
dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain
meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon
adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke
daerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara. Dan ini mengakibatkan kelahiran bayi yang
abnormal.
C.4 Urgensi
dengan Adanya Masa Pranatal Bagi Perkembangan
Menurut Elizabeth B.Hurlock, setidaknya ada empat kondisi penting yang
memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang :
1.
Penentuan sifat bawaan
Waktu pembuahan dianggap sangat
penting karena pada saat inilah ditentukan sifat bawaan dari indivdu yang baru
terbentuk. Hal ini adalah karena dalam masing-masing sel kelamin, baik sel pria
maupun sel wanita, terdapat 23 pasangan kromosom, dan setiap kromosom
mengandung ribuan partikel yang dinamakan gen. Gen inilah yang dipandang
sebagai faktor penentu keturunan.
2.
Penentuan jenis kelamin
Penentuan jenis kelamin individu
merupakan unsur penting yang kedua terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin
ini bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu dengan ovum. Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa setiap sel benih mengandung 23 kromosom. Salah satu dari
23 pasangan kromosom ini terdapat kromosom jenis kelamin. Sel telur atau ovum
wanita yang matang mengandung kromosom X, sedangkan spermatozoa pria mengandung
sebuah kromosom Y. bila telur wanita yang mengandung kromosom X bersatu dengan
sperma pria yang mengandung kromosom Y, hasilnya menjadi kombinasi kromosom XY,
yang akan menghasilkan jenis kelamin pria. Bila spermatozoa yang mengandung
kromosom X bersatu dengan ovum, hasilnya menjadi kombinasi XX, ini akan
menghasilkan keturunan wanita.
3.
Penentuan jumlah anak
Peristiwa penting yang ketiga terjadi pada saat
oembuahan adalah penentuan jumlah anak. Pada umumnya dalam peristiwa kelahiran
hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar.
Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh satu
spermatozoa membelah menjadi dua bagian atau lebih yang terpisah selama
tahap-tahap permulaan pembelahan sel. Apabila ini terjadi akan menghasilkan
kembar identik, dua, tiga , atau lebih. Tetapi, kalau dua ovum atau lebih
dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang berlainan, akan menghasilkan
kembar non-identik.
4.
Penentuan urutan anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya merupakan
kondisi keempat yang ditentukan pada saat pembuahan, dan mempunyai pengaruh
mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Hal ini terjadi karena umumnya
orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberikan peran yang spesifik terhadap
anak tunggal, anak tertua, anak menengah, atau anak bungsu. Sikap dan perlakuan
yang diberikan orang tua sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarg. Ini
mempunyai pengaruh yang terhadap
kepribadian dan pembentukan sikap anak baik terhadap dirinya sendiri maupun
lingkungannya.
D. Kesimpulan
Periode pranatal merupakan periode dimana perkembangan dan pertumbuhan
terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun periode ini juga mengandung banyak
bahaya, baik fisik maupun psikologis yang sangat mempengaruhi pola perkembangan
selanjutnya, bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan.
Urutan perkembangan dalam periode pranatal telah pasti dan tidak dapat
diubah. Mulai dari kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin, dan
alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pasa usia
pranatal yang sama pada semua fetus.
Periode
pranatal juga merupakan periode awal kehidupan manusia yang sangat menentukan
pola perkembangannya pada periode-periode selanjutnya. Sifat-sifat bawaan yang
diturunkan sekali untuk selamanya dan berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan
selanjutya, ditentukan pada periode ini. Periode ini juga merupakan saat dimana
calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang akan lahir.
E. Daftar Pustaka
Albar, Ali, Muhammad, Penciptaan Manusia, Mitra
Pustaka : Yogyakarta, 2001
Desmita, Psikolgi Perkembangan, PT Remaja Rosdakarya:
Bandung, 2005
M. Rahaman, Muzdalifah, Psikologi Perkembangan, Nora
Media Enterprise : Kudus, 2011
[1] Jami’
Al Ulum wal Hikam adalah Syarah Arba'in An-Nawawi oleh Imam Ibnu Rajab, telah
diterjemahkan dengan judul Panduan Ilmu & Hikmah oleh PT. Darul Falah. Hadits ke-4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar