Selasa, 04 Juni 2013

Psikologi Islam: MASA PRENATAL



A.    Latar Belakang Masalah 
           Perkembangan dan kehidupan manusia dimulai dari masa pranatal, yakni sejak terjadinya pembuahan sel telur (ovum) wanita oleh sel sperma laki-laki dan terbentuknya zigot . Dewasa ini para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari sel sperma laki-laki dan sel telur wanita . Pada saat itu sel sperma laki-laki bergabung dengan sel telur wanita ( ovum ) dan menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi yang disebut zigot . Namun dalam psikologi islam disebut nuthfah yaitu air mani .
            Jauh sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikolog Barat terhadap perkembangan individu pada masa pranatal ini, psikolog Timur , terutama psikolog Islam telah lebih dulu menempatkan masa pranatal ini sebagai periode awal perkembangan individu . Beberapa  ayat al-Quran dan Hadis Nabi SAW yang menjadi landasan utama bagi psikologi islam , telah memberikan sejumlah informasi tentang telah dimulainya kehidupan manusia sejak janin berada dalam kandungan ibunya. Dalam sejulah ayat al-Quran dan Hadis Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa selama periode pranatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis .
           Periode pranatal juga ditandai dengan lebih banyaknya terjadi perkembangan dan pertumbuhan normal dibandingkan dengan periode-periode lain dalam seluruh rentang kehidupan individu. Hal ini dapat dipahami, betapa 9 bulan sebelum kelahiran, individu tumbuh dari sel yang sangat kecil menjadi seorang bayi. Demikian juga, dikatakan bahwa pada peride paranatal terjadi perkembangan cepat, karena dari sebuah sel yang berbentuk bulat berkembaglah anggota-anggota tubuh, baik eksternal maupun internal, sehingga pada saat kelahiran bayi dapat dikenali sebagai manusia.


B.     Rumusan Masalah 
1.      Apa pengertian masa prenatal ?
2.      Apa saja tahap-tahap perkembangan masa prenatal ?
3.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa prenatal?
4.      Apa saja urgensi dengan adanya masa prenatal bagi perkembangan ?

C.     Pembahasan  
C. 1.    Pengertian Masa Pranatal
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan , masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan. Periode pranatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu . Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir.
Di lihat dari segi waktunya, periode masa pranatal ini merupakan periode  perkembangan manusia paling singkat , tetapi justru disinilah terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu . Karakteristik perkembangan masa pada masa pranatal yaitu proses tahapan perkembangan dari mulai pembuahan sel hingga pembentukan organ tubuh. 
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW juga Telah Diterangkan proses penciptaan Manusia:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا . رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Masud radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan celaka atau bahagianya. Demi Allah yang tidak ada ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. [HR. Bukhari dan Muslim][1]

C. 2.    Tahap-tahap perkembangan masa pranatal
Pada umumnya para ahli psikologi perkembangan membagi periode pranatal atas tiga tahap perkembangan , yaitu :
1.                    Tahap Germinal (germinal stage)
 Tahap germinal, yang sering disebut juga periode zigot, ovum atau periode nuthfah yang secara harfiah berarti setetes cairan.[2] Periode germinal ini berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan , yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang dinamakan “pembuahan” (fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu benuk sel baru yang disebut zigot. Zigot ini kemudian membelah-belah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil yang disebut blastokis. Setelah sekitar 3hari, blastokis mengandung sekitar 60 sel.
Blastokis , yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan penting. Blastokis ini juga dibedakan atas tiga lampisan, yaitu lapimsan atas (ectoderm), lampisan tengah (mesoderm), dan lampisan bawah (endoderm). Dari ectoderm berkembang rambut, gigi, dan kuku, kulit ari, dan kelenjar-kelenjar kulit , panca indra, sistem saraf. Dari mesoderm berkembang otot, tulang atau rangka, sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Sementara itu endoderm meliputi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah dan sistem pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat, dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis.
           Setelah beberapa hari, kira-kira seminngu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim. Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dinding rahim inilah disebut embrio.                       
2.                  Tahap Embrio (embriyonic stage)
          Tahap yang kedua dari periode pranatal disebut tahap embrio, yang dalam psikologi islam disebut tahap alaqah, yang secara harfiah berarti sesuatu yang menempel atau melekat pada rahim.[3] Tahap embrio ini dimulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan, yang ditandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagian tubuh embrio itu belum sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa. Namun, ia sudah dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
           Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu cephalocaudal dan proximodistal. cephalocaudal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke bagian ekor. Sedangkan proximodistal adalah proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan tengah badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari tengah badan.
          Di samping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu kantong amniotik, plasenta, dan tali pusat. Periode embrio ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Pada tahap ini organ-organ seks juga mulai terbentuk serta otot da tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.
3.                  Tahap Janin (fetus stage)
Periode ketiga dari perkembangan masa pranatal disebut sebagai periode  fetus atau janin, yang dalam psikologi islam disebut periode mudhghah, yang secara    harfiah berarti sepotong daging[4] yang telah di kunyah. Periode ini dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir. Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembangan menjadi sel-sel tulang. Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru yang disebut janin. Dalam periode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlihat.
Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap berumur 4 bulan, yaitu ketika janin telah terbentuk sebagai manusia, maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Selain itu, juga ditentukan hukum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah yang berhubungan dengan tingkah laku. Dengan ditiupkan ruh oleh Allah ke dalam jaini tersebut, maka pada bulan keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakan-gerakan janinnya. Pada saat ini ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat.                                                                                                                                                                                                                                    
C.3      Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masa pranatal
a)      Kesehatan Ibu
      Penyakit yang diderita oleh ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa pranatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis seperti, kencing manis, TBC, penyakit kelamin, dan sebagainya. Itu dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi yang cacat. Demikian pula bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai dengan gangguan-gangguan kesehatan pada ibu, seperti influensa, gondok, cacar, dapat merusak perkembangan janin.
b)     Gizi Ibu
      Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa pranatal adalah gizi ibu. Hal ini terjadi karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c)      Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu
 Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin yang disebut metabolite. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan di dalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.
d)     Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu
      Keadaan emosinal ibu selam kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa pranatal. Hal ini terjadi karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara.  Dan ini mengakibatkan kelahiran bayi yang abnormal.

C.4       Urgensi dengan Adanya Masa Pranatal Bagi Perkembangan 
                    Menurut Elizabeth B.Hurlock, setidaknya ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang :
1.        Penentuan sifat bawaan
   Waktu pembuahan dianggap sangat penting karena pada saat inilah ditentukan sifat bawaan dari indivdu yang baru terbentuk. Hal ini adalah karena dalam masing-masing sel kelamin, baik sel pria maupun sel wanita, terdapat 23 pasangan kromosom, dan setiap kromosom mengandung ribuan partikel yang dinamakan gen. Gen inilah yang dipandang sebagai faktor penentu keturunan.
2.        Penentuan jenis kelamin
   Penentuan jenis kelamin individu merupakan unsur penting yang kedua terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin ini bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu dengan ovum. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa setiap sel benih mengandung 23 kromosom. Salah satu dari 23 pasangan kromosom ini terdapat kromosom jenis kelamin. Sel telur atau ovum wanita yang matang mengandung kromosom X, sedangkan spermatozoa pria mengandung sebuah kromosom Y. bila telur wanita yang mengandung kromosom X bersatu dengan sperma pria yang mengandung kromosom Y, hasilnya menjadi kombinasi kromosom XY, yang akan menghasilkan jenis kelamin pria. Bila spermatozoa yang mengandung kromosom X bersatu dengan ovum, hasilnya menjadi kombinasi XX, ini akan menghasilkan keturunan wanita.

3.        Penentuan jumlah anak
Peristiwa penting yang ketiga terjadi pada saat oembuahan adalah penentuan jumlah anak. Pada umumnya dalam peristiwa kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar. Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh satu spermatozoa membelah menjadi dua bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan sel. Apabila ini terjadi akan menghasilkan kembar identik, dua, tiga , atau lebih. Tetapi, kalau dua ovum atau lebih dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang berlainan, akan menghasilkan kembar non-identik.
4.        Penentuan urutan anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya merupakan kondisi keempat yang ditentukan pada saat pembuahan, dan mempunyai pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Hal ini terjadi karena umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberikan peran yang spesifik terhadap anak tunggal, anak tertua, anak menengah, atau anak bungsu. Sikap dan perlakuan yang diberikan orang tua sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarg. Ini mempunyai pengaruh yang  terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya.

D.    Kesimpulan
           Periode pranatal merupakan periode dimana perkembangan dan pertumbuhan terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun periode ini juga mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis yang sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya, bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan. 
           Urutan perkembangan dalam periode pranatal telah pasti dan tidak dapat diubah. Mulai dari kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin, dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pasa usia pranatal yang sama pada semua fetus.
            Periode pranatal juga merupakan periode awal kehidupan manusia yang sangat menentukan pola perkembangannya pada periode-periode selanjutnya. Sifat-sifat bawaan yang diturunkan sekali untuk selamanya dan berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutya, ditentukan pada periode ini. Periode ini juga merupakan saat dimana calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang akan lahir. 























E.     Daftar Pustaka     

Albar, Ali, Muhammad, Penciptaan Manusia, Mitra Pustaka : Yogyakarta, 2001
Desmita, Psikolgi Perkembangan, PT Remaja Rosdakarya: Bandung, 2005
M. Rahaman, Muzdalifah, Psikologi Perkembangan, Nora Media Enterprise : Kudus, 2011


[1] Jami Al Ulum wal Hikam adalah Syarah Arba'in An-Nawawi oleh Imam Ibnu Rajab, telah diterjemahkan dengan judul Panduan Ilmu & Hikmah oleh PT. Darul Falah. Hadits ke-4.
[2] Muhammad Ali Albar, Penciptaan Manusia, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001, hlm. 1.
[3] Ibid., hlm. 2.
[4]  Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: Rosdakarya, 2005,  hlm. 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar